CATATAN ABSTRAK

Pages

RSS

teroma kalo di suruh guru maju kedepan

Gue bisa nulis dan baca ketika belum sekolah. waktu itu bapak selalu mengajari gue membaca, kalo gue gak mau belajar pasti lima jari tangan bapak bisa mendarat di pipi gue. Sehingga gue terus belajar sampai bisa membaca *bukan rajin tapi kerana takut*. Setelah bisa membaca, sekarang giliran ibu gue yang mengajari gue nulis. ancaman ibu supaya mau belajar sangat sederhana, yaitu kalo gue gak mau belajar, gue bakal di usir dan gak akan di aku anak. ancaman ibu sukses membuat gue takut dan akhirnya gue bisa nulis.

ketika masuk SD, gue tidak mempunyai masalah untuk beljar menulis dan membaca. semua itu menurut gue sangat gampang banget *ceritanya disini gue sombong*. skarang guru mau ngasih materi baru yaitu pelajaran ditek.
"anak-anak, sekarang ibu akan ngasih pelajarn ditek" kata ibu guru
"pelajaran ditek itu apa bu?" tanya anggi dengan wajah bingung
"ditek itu belajr menulis. tapi ibu yang akan membacaka ceritanya, sama kalian tulis apa yang ibu ceritakan. ngerti gak anak-anak?" jelas ibu guru
serempak murid-murid menjawab "NGERTI BU!!!!!!"
"sekarang siapkan dulu alat tulis kalian. kalo udah siap ibu mulai sekarang" seru ibu guru
"siap bu" murid-murid.
ibu guru membaca dengan suara yang keras dan Lambat.


suasana guru mendikte


ini lah cerita yang ibu guru ceritakan:

"Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.

Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.

Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.

Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Terminological kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib" *kisah ini di ambil dari wikipedia*

setelah selesai membacakan, ibu guru bertanya "udah nulisnya? bisa gak?". "bisa bu" jawab murid-murid. ibu guru menyuruh salah satu maju kedepan untuk menunjukan tulisannya dan membaca. tapi tidak mau ada yang kedepan, alesannya malu, tulisannya jelek, dan alesan lainnya. karena gue tidak punya masalah denga tulisan dan membaca, akhirnya gue acungkan tangan dan bersedia kedepan. lalu ibu guru meminta untuk memperlihatkan tulisan gue. gue pun memberikan tulisan gue ke bu guru.

tadinya ibu guru yang diem dan expersi muka yang datar, berubah jadi sedikit tersenyum dan wajahnya menjadi merah karena melihat tulisan gue. dan inilah contoh hasil tulisan gue:

"Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu titik Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring kurung buka keladi hutan kurung tutup titik Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi titik Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik titik Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasa tititik Banyak para raja yang meminangnya koma tetapi seorang pun tidak ada yang diterima titik

Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya titikDayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang titik Ketika sedang asyik bertenun koma toropong kurung buka torak kurung tutup yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah titikDayang Sumbi karena merasa malas koma terlontar ucapan tanpa dipikir dulu koma dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki koma akan dijadikan suaminya titik Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi titik Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang titik"

semua tanda baca bukannya pake tanda baca malahan gue tulis pake tulisan. setelah di perlihatkan kesemua teman. teman semuanya ketawa ngakak. di sinilah gue teroma maju kedepan kalo di suruh guru.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.