CATATAN ABSTRAK

Pages

RSS

Wawancara Imajiner tentang LDR

L-D-R, tiga huruf yang sangat mendalam artinya, singkatan dari Long  Distance Relationship artinya hubungan jarak jauh/ pacaran jarak jauh, kalau di Islam lebih dikenal dengan Ta'aruf, dan menurut orang yang iri atau tidak mengerti tentang kesetian sering disebut jomblo yang diperhalus. Banyaknyang bilang punya pacar tapi LDR itu sama saja bohong, karena cintanya disimbolkan dengan kuota dan pulsa, dan pacarannya lewat BBM, Line, SMS, telepon, dan aplikasi modern lainnya, sayangnya nggak terlihat, kesetiannya belum bisa dilihat, kalau rindu nahannya berat. Banyak orang memilih pacaran dengan seseorang yang tiap hari bisa ketemu, biar bisa manja-manjaan dengan sang kekasing setiap saat ketika sedang ingin. Tapi, itu tidak berlaku bagi seorang wanita yang bernama Syarifah, kawanku di kelas. Syarifah sudah hampir satu tahun lebih melakukan LDR dengan seorang laki-laki yang mengajar disebuah pasantren di luar provinsi Jawa Barat.
Wajah Syarifah manis dan cantik tidak lebih dan kurang. Sifatnya baik dan peduli pada teman, badannya bagus karena dia seorang atlet volly dan badminton andalan kelas waktu milad Jurusan, dan yang membuat sempurna adalah Syarifah memiliki jiwa keibuan yang sekarang sudah jarang dimiliki oleh wanita. Dikelas atau di jurusan banyak yang menyukai Syarifah, tapi dia tidak merespon orang-orang yang mendekatinya, karena jauh didalam hatinya menunggu laki-laki yang sedang mengajar dipasantren.
Karena aku orangnya kepo, maka dengan rasa ingin tahu bagaimana Syarifah bisa melakukan LDR dan terus bahagia? Pada malam ini karena lagi bosan, dan tidak ada kerjaan aku melakukan wawancara Imajiner, wawancara yang dikarang sendiri, dan tidak mau mewawancari beneran karena malu dan tidak mau. Berikut hasil wawancaranya:
Doni: Assalamu'alaikum....
Syarifah: Wa'alaikumsalam. Eh, akang. Mau apa kesini?
Doni: Mau ngewawancara untuk menuhin blog, boleh?
Syarifah: Aduh jadi kaya seleb aja diwawancara, yang lain aja kang, ada yang lebih baik dari pada aku kok. Emang wawancara tentang apa?
Doni: Tentang LDR. Mau dong, udah capek kesini, masa nggak mau. Mau ya? Nanti dikasih premen yupi 1 yang bentuknya cacing.
Syarifah: bagaimana ya? Ya udah mau, ini bukan demi akang loh, tapi demi premen yupi yang bentunya cacing. Ya udah masuk kerumah kang, biar enak.
Doni: Aduh eleh kucacing euy. Hehehe... di teras aja, cuma sebentar ini.
Syarifah: Bentar dulu atuh aku bawa minum dulu. Mau minum apa? Air mineral aja ya biar sehat.
Setelah Syarifah membawa air minum dan makanan ringan yaitu kuaci, aku lanjut mewawancarainya.
Doni: Lagi sibuk apa sekarang Syarifah?
Syarifah: Lagi iseng senam zumba dirumah, untuk kesehatan badan, dan biar seger badanya. Akang juga harus olahraga, biar perutnya nggak buncit kaya sekarang. Hehe...
Doni: Makasih loh udah ngingetin aku buncit. Langsung pada intinya aja ya, eh, udah berapa lama LDR an sama Farid?
Syarifah: Alhamdulillah udah hampir setahun lebih, mau ke dua tahun.
Doni: Wow, Lama juga ya. Itu rasanya gimana LDR? Kan banyak yang tidak suka LDR, tapi bisa kuat sampai dua tahun. Emang nggak kabita lihat orang lain bisa pacaran sama kekasihnya tiap waktu?
Syarifah: LDR itu rasanya luar biasa kang, harus saling percayanya kuat. Lamun kabita ya pasti kabita kang, lihat orang lain bisa ketemu tiap hari sama pasangannya, bisa manja-manjaan, dan lain-lain. Tapi kalo dipikir lagi pacaran mereka yang kekasihnya deket, itu nggak asik, biasa.
Doni: Emang LDR asik?
Syarifah:Subhanallah asik banget kang, dari LDR aku belajar arti kesetian, dan menghargai kesetiaan pasangan. Kesetian itu modal utama untuk membangun sebuah hubungan, kalau aku sampai nikah sama Aa Farid berarti, aminnnn. Berarti tidak perlu lagi ragu atas kesetiaannya. Jauh aja bisa setia, apalagi deket, pasti lebih setia. Heheheh... diminum dulu dong airnya kang.
Doni: Iya nanti diminum airnya.
Syarifa: Mending sekarang kang, aku juga haus mau minum, jadi biar bisa cis kaya orang barat.
Doni: Cis? Oh, gelas yang di adu-adu ya? Okey kalau begitu. Orang barat minumnya beer, kita air mineral.
Syarifah: Beer itu haram kang. Yang penting gayanya dapet. Hehehe... cisssss
Doni: Okey udah diminum airnya. Kita lanjutkan wawancaranya ya?
Syarifah: Kuacinya nggak dimakan?
Doni: Nanti di bungkus aja kuacinya buat dimakan dijalan. Mending kita lanjut wawancaraya.
Syarifah: Sok atuh mau nanya lagi?
Doni: Tadi sampai mana ya?.... Aku inget, tadi kata Syarifah pacaran jarak dekat atau kekasihnya yang dekat itu pacarannya biasa, maksudnya apa?
Syarifah: Ih akang kepo, nanya-nanya terus. Hahahaha....
Doni: Kan namanya juga wawancara, jadi harus banyak nanya. Ih, gimana sih Syarifah.
Syarifah: Bercanda kang biar nggak terlalu serius. Jadi maksudnya gini kang, kalau yang deket pasti udah biasa ketemuan, udah tidak ada yang spesial. Kalau aku mau ketemuan ada rasa deg-degan yang luar biasa, suka nggak bisa tidur pengen cepet-cepet ketemu, bingung pake baju apa, pokoknya pengen bikin hari ketemuan menjadi istimewa. Coba yang sering ketemuan mungkin nggak ngerasain hal itu? Yang sering ketemuan kalau pegangan tangan  biasa, kalau aku jadi luar biasa. Menurut aku LDR itu membuat jatuh cinta menjadi unik.
Doni: Ada jadwal ketemuan khusus nggak? Atau kapan aja ketemuaannya?
Syarifah: Nggak ada jadwal khusus untuk ketemu, sebisanya aja. Waktun Aa lagi libur ngajar dan kebeneran mau ke Bandung baru janjian ketemu. Bisa-bisa 3 bulan atau lebih nggak ketemuan.
Doni: Emang tidak kangen gitu kalau lama nggak ketemu?
Syarifah: Pasti kangen atuh. Tapi gimana lagi,  Aa harus tanggung jawab atas kerjaannya, dan aku harus mengerti keadaan Aa. Nggak boleh egois, saling mengerti. Ih, ini udah masuk jam makan dan bentar lagi adzan dzuhur, mending akang siap-siap sholat terus nanti makan siang. Tuh, adzan udah berkumandang, sana sholat dulu kemasjid, deket kok masjidnya dari sini, tinggal naik angkot dua kali. Hehehe... bohong ketang jalan aja 5 menit juga sampai, ikutin arah jalan aja.
Doni: Nanti aja sholatnya, nanggung bentar lagi selesai.
Syarifah: Sebaik-baiknya sholat itu disegerakan, bukannya ditunda-tunda. Emang akang mau rizkynya ditunda sama Allah? Aku juga mau sholat dulu, tapi dirumah.
Doni: Bener juga ya, aku juga nggak mau rizkynya ditunda-tunda. Aku juga ikut sholat disini aja, malu kemasjid pada nggak kenal.
Syarifah: Kalo akang merasa cewe boleh sholat dirumah. Karena sebaik-baiknya lelaki sholat dimasjid, kalau wanita di rumah. Akang nggak boleh malu, karena yang ada dimasjid itu sodara kita, sodara sesama umat muslim.
Doni: Ya udah aku kemasjid dulu ya, nanti diterusin lagi wawancaranya. Assalamu'alaikum....
Syarifah: Wa'alaikumsalam. Nanti kalo udah sholat ketuk aja pintunya.
15 menit kemudian.
Doni: Assalamu'alaikum....
Syarifah: Wa'alaikumsalam. Masuk kang, makan siang dulu kang.
Doni: ih padahal nggak usah repot-repot sampai nyiapin makan segala. Makasih Syarifah.
Syarifah: Maksudnya akang beli makan sendiri diwarung nasi, tuh deket warung nasinya.
Doni: Oh... kirain udah disediain, ternyata harus beli. Hehehehe
Syarifah: bercanda kang, aku udah siapin kok, goreng kecoa sama balado tikus buat akang sendirian.
Doni: aduh, kalau gitu mending beli aja diwarung nasi.
Syarifah: Ayo makan ada sayur asem, ikan asin, dan sambel.
Setelah selesai makan.
Doni: Alhamdulillah kenyang dan enak. Syarifah yang masak?
Syarifah: Iya kang, aku yang masak dan baru belajar masak. Alhamdulillah kalau suka. Kalau makan jangan terlalu banyak, kan Rasulullah juga mengajarkan makanlah ketika lapar, berhenti sebelum kenyang. Ini mah akang nambang 3 piring, nggak buncit gimana kalau makannya sebanyak itu. Hehehehe...
Doni:  hehehe... soalnya enak sih pasakannya. Kita terusin wawancaranya. Tadi itu sudah sampai mana wawancaranya?
Syarifah: Sampai kangen.
Doni: Oh iya. Gimana cara mengatasi kangen atau rindu berat sama Farid?
Syarifah: Tidak bisa ngehilangin kalau kangen atau rindu, ya obat satu-satunya dengan ketemu. Tapi, setidaknya bisa diatasi, dengan cara mendo'akan keselamatan dan kesehatan Aa. Itu cara terindah mengatasi kangen.
Doni: Maksudnya gimana? Dengan do'a gitu cara mengatasinya? Aku mulai lemot nih, jelasin dong.
Syarifah: Jadi maksudnya gini kang, dengan mendoakan keselamatan dan kesehatan Aa, aku sudah bisa tenang. Kan jika pasangan sehat, hati dan perasaan jadi senang dan tenang. Mungkin aku sama Aa terpisah jarak ribuan kilometer, tapi do'a tidak mengenal jauh dan dekat. Do'a bisa menembus langit dan menembus tanah. Do'a juga tidak mengenal ruang waktu, itulah fasilitas yang diberikan Allah pada umatnya untuk saling berhubungan dengan sesama umatnya yang jauh dengan do'a.
Doni: Berapa besar cinta Syarifah pada Farid?
Syarifah: Yang pasti tidak melebihi cintaku pada sang Maha Pemilik Langit dan Bumi ini. Cintaku sederhana pada Aa, namun aku selalu berdo'a cinta sederhana ini semoga direstui oleh Allah SWT dan kedua orang tua. Itu sudah cukup mencintai Aa. Jadi dengan LDR ini semoga hubungan aku dan Aa menjadi muhrim, halal, dan berkah. Amin.
Doni: Amin. Ih, terharu jadi pengen nangis. So Sweet. Coba ibaratkan cinta kamu ke Farid gimana?
Syarifah: Jangan nangis nanti akang kelihatan tambah jelek. Hehehe.... aduh, harus di ibaratkan ya? Bentar ya aku mikirin dulu. Bagaimana kalau ibaratnya di smsin aja?
Doni: Atuh sekarang aja, spotan aja. Terserah mau di ibaratkan apa oge.
Syarifah: Ibaratnya gini, mungkin kita terpisah dengan ribuan kilometer jarak, terpisah oleh Provinsi, tapi cintaku padanya tidak mengenal jarak dan tidak terikat oleh jarak. Walau beda negara cintaku tetep sama, tidak bekurang malah nambah. Kalau coklat bisa membuat hati menjadi senang dan riang, maka Aa adalah coklatku. Jika senjata api bisa melindungi aku dari kejahatan, maka aku tidak perlu lagi senjata karena ada Aa. Dia bukan superhero dan tidak jagoan, tapi dia bisa bikin aku merasa aman di dekatnya. Ih, tuh kan jadi inget Aa. Akang sih nanya gitu. Bentar ya....
Doni: Habis ngapain mejemin mata?
Syarifah: Habis mendo'akan Aa supaya kangen ke aku dan semoga sehat selalu.
Doni: So Sweet. Suka kontekan sama Farid?
Syarifah: Kontekan hampir tiap hari. Cuma hari ini aja Aa lagi sibuk, jadi nggak sempet kontekan. Bersyukur ya zaman sekarang gampang mau komunikasi. Teknologi makin canggih. Alhamdulillah. Nggak kebayang Nabi Adam rindu pada Hawa rasanya gimana.
Doni: Kok nyambung ke Nabi Adam?
Syarifah: LDR pertama dibumi itu adalah Nabi Adam dan Hawa. setelah mereka diturunkan ke Bumi dari Sorga, Nabi Adam dan Hawa dipisahkan, dan terpisahnya ribuan tahun, pada zaman itu manusia hanyan baru ada mereka berdua, dan belum ada alat komunikasi yang canggih, apalagi Bbm, Line dan sebagainya. Bisa ngerasain rindunya Nabi Adam ke Hawa pada Zaman itu? Namun atas kehendak Allah dan cinta yang kuat pada Hawa, akhirnya mereka berdua bisa bertemu kembali, dan hidup bersama. LDR aku tidak ada seberapanya dibandingkan Nabi Adam dan Hawa. Semoga dengan cinta yang kuat ini aku dan Aa bisa bersama. AMIN.
Doni: Amin. Hebat euy Syarifah. Pernah cemburu nggak? Dan bagaimana kalau ternyata Farid selingkuh?
Syarifah: Aku biasa aja nggak hebat. Ya pernah kalo cemburu mah, tapi maaf nggak bisa diceritakan cemburu kenapa, itu privasi aku. Kalo Aa Farid selingkuh, gampang tinggal buang aja. Buat apa mempertahanin orang yang nggak setia. Tapi, sampai detik ini aku percaya Aa nggak ngelakuin yang macam-macam, Aa bisa menjaga hati aku, supaya tidak terluka.
Doni: Pertanyaan terakhir. Apa yang mau disampaikan ke Farid kalau seandainya dia baca wawancara ini di blog aku?
Syarifah: Apa ya? Gini aja, Aa aku tidak usah bilang apa-apa lagi, karena Aa tahu kan kalau aku cinta dan sayang, dan itu tidak akan pernah berkurang. Terimakasih sudah membuat aku merasa menjadi wanita teristimewa di bumi ini. Aku percaya Aa adalah hasil dari sujud dan do'a Ku Pada-NYA.
Doni: Makasih ya Sayrifah udah mau diwawancara, nanti kalo butuh data tentang LDR, aku boleh kan mewawancarai lagi Syarifah? Oh iya, premen yupinya nanti di kampus aja.
Syarifah: Sama-sama kang. Sok aja mau wawancara lagi mah, asal nanti premen yupinya berbentuk boneka. Tagihan makannya nanti dikirim ke rumah.
Doni: Oh, tadi makan tuh harus bayar?
Syarifah: Enggak atuh bercanda, gratis. Langsung pulang kerumah kang? Punya ongkos nggak?
Doni: Tadinya tidak aka pulang langsung, mau wawancara Imajiner dengan Obama, tapi nggak jadi, capek. Ongkos nggak punya eung, mau ngasih ongkos? Hehehe...
Syarifah: Eh anggeur Akang mah. Nih atuh sama aku dikasih.
Doni: Mana cukup 2500 mah.
Syarifah: itu bukan buat ongkos tapi buat beli air mineral. Akang pulang jalan kaki aja weh, nah kalau haus beli air mineral. Nih, kuacinya udah dibungkus, bawa pulang aja kang.
Doni: Hahaha... bisa aja nih Syarifah. Padahal nggak usah tadi mah cuma hereuy.
Syarifah: Udah dibungkusin kang, masa nggak dibawa? Lagian disini mah bukan keturunan hamster yang suka kuaci.
Doni: Berarti aku keturunan hamster atuh suka kuaci? Tapi lumayan kuaci buat cemilan dijalan. Makasih kuacinya sama uangnya. Aku pamit pulang dulu ya. Assalamu'alaikum.
Syarifah: Wa'alaikumsalam. Hati-hati dijalan dan jangan buang sampah sebarangan, takut nanti dimarahin sama kang Ridwan Kamil. Sama jaga Kota Bandung yang indah ini.
Doni: Siap komandan. Hehehe...
Itulah hasil wawancara imajiner dengan kawanku, Syarifah. Semoga wawancara ini tidak manfaat bagi pembaca. Semoga yang LDR an tidak lagi tersingkirkan dan dikucilkan. Stop bully bagi pelaku LDR. Merdeka LDR!.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

SriMulyaningsih69 mengatakan...

alahamdulillah.. dari hasil wawancara ini bisa bantu saya menyusun karya untuk buku bunga rampai Psikologi... terimakasih kang doni dn mb. syarifah

DoniDonut mengatakan...

Alhamdulillah bila tulisan ini bisa membantu kawanku Sri Mulyaningsih. Maaf jika ada kata2 yg rancu dan typo. Jika sudah terbit tolong kasih tahu. Saya juga ingin membaca buku mba sri. Terimakasih kembali.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.