CATATAN ABSTRAK

Pages

RSS

tentang guru

Setiap kali kita inget sekolah pasti kita langsung teringat pada guru, guru adalah orang yang mengajari kita dan orang tua kita di sekolah. Namun terkadang kita suka benci sifat guru dan membicarakan keburukannya di belakang. Salah satu sikap guru yang banyak di benci adalah ketika guru sedang mengomeli muridnya.
Kita harus siap mendengar omongan guru yang selalu merasa benar dan yang tidak mau di salahkan. Pasti kalau ada perkataan yang salah, guru salu tidak mau di komentari oleh murid-muridnya.
Paling sering guru tidak mau di salahkan ketika guru itu salah menjawab soal yang di buatnya, pasti guru selalu berdalih “ Maaf salah menjawab maklum karena Ibu juga manusia” atau “ Ibu hanya ingin ngecek kalian masih memperhatikan atau tidak”, coba kalau murid-muridnya yang salah ngejawab soal pasti langsung di salahkan, pasti kalau kita berdalih seperti ini “Maaf bu saya salah menjawab maklum saya juga manusia” atau “Saya hanya ingin ngecek ibu masih memperhatikan kita gag”, otomatis kita langsung di marahi oleh guru dan di suruh belari mengelilingi lapangan (latihan menjadi atlit).
Padahal kesalahan sekecil apaun yang di buat oleh guru akan membawa dampak negative besar kepada muridnya, misalnya aja murid TK yang sedang belajar menghitung,
sang guru bertanya kepada muridnya dengan semangat “anak-anak 5+5 berapa coba?”
“8 bu guru” kata siswa yang gendut
“salah jawaban kamu, jaka” kata guru dengan lembut
“enam” kata siswi yang giginya ompong
“salah nita” kata guru dengan kata yang masih lembut.
Dengan semangat guru itu berkata “5+5=11”
Karena si guru gengsi untuk mengakui kesalahannya dan takut di ejek siswa-siswi TK itu kalu gurunya bodoh, jadi si guru tidak membenarkan jawaban yang salah tadi, jadi siswa-siswi TK itu tau kalau 5+5=11 karena percaya pada gurunya.

Sesampai di rumah si jaka yang gendut itu di sambut oleh sang Ibu dengan penuh kasih sayang, dan sang ibu bertanya kepada anaknya yang gendut,
“Jaka tadi di sekolah kamu belajar apa?“ sang ibu bertanya sambil menyiapkan makanan untuk anaknya yang rakus itu
“Tadi di sekolah Jaka belajar menghitung“ dengan nada yang manja
“Coba 5+5 berapa hasilnya“ kata si ibu yang sedang menyiapkan piring besar untuk jaka
“11 mom“ kata jaka dengan semangat seperti para pendemo yamg menuntut haknya sebagai manusia seutuhnya(emang awalnya setan gituh???)
Si ibu kaget karena jawaban anaknya yang seperti doraemon itu, lalu si ibu pun marah pada jaka dan si ibu berkata “ dasar kamu itu bodoh, badan kamu aja yang gendut tapi otaknya kaya bapak kamu“ si ibu menghela napas dan mulai lagi memarahi si gendut itu “kamu tau dari mana kalau 5+5 itu hasilnya 11“ dengan nada yang sangat marah, untung saja si ibu tidak menyumpahi anaknya yang gendut itu seperti cerita maling kundang yang akhirnya menjadi sebuah patung.
Si jaka dengan wajah ketakutan menjawab “kata ibu guru mom“
Kaerena mendengar kalau jawaban itu dari guru Si ibupun mulai ragu di dalam hatinya ia berkata “mungkin hitungan Zaman sekarang dengan zaman dulu beda“. Si ibupun dengan rasa penuh penyesalah meminta maaf kepada anaknya “maaf nak kalau dulu itu 5+5 itu 10 hasilnya“.Si ibu pun memberi makanan pada anaknya yang tadi di marahi untuk menebus rasa kesalahannya, dan sampai sekarang si jaka yang gendut itu tau bahwa 5+5=11.
Itulah dampak negatif yang di timbulkan guru yang tidak mau mengakui kesalahannya.

Sifat buruk guru yang lainnya adalah jarangnya guru hadir di kelas, terkadang guru hanya memberi tugas dan memberi ancaman kepada muridnya supaya muridnya tidak keluar kelas. Terkadang guru datang ke kelas lalu memberikan tugas dan keluar kelas tidak kembali lagi.
Gue sering berfikir bahwa jadi guru itu enak, hanya datang berikan tugas ke murid suruh di kerjakan terus di kumpulkan. Namun saat gue tau kalau jadi guru itu nanti bakal diminta bertanggung jawaban di akherat gue urungkan niat jadi guru karena takut di tanya di akherat.
Terkadang murid-murid suka kalau guru tidak datang ke kelas (termasuk gue juga), katanya kalau guru gag datang ke kelas kita bebas mau pacaran di kelas, mau ngegosipin batman ternyata seorang gay kerena suka berduaan dengan robbin dan ngegosipin dora sekarang mulai menyukai boot, dan mau tidur di kelas lalu mimpi sedang berduan dengan wanita pujaan hatinya di tempat sepi. Intinya kalau gag ada guru pasti semua murid akan senang bukanya menyesali.
Tapi kalau guru jarang hadir pasti bakal ada dampak negatif, seperti jaka gendut yang tau bahwa 5+5=11. karena gurunya jarang hadir jaka masih beranggapan bahwa5+5=11, karena tidak ada yang memberi tahu kepadanya kalau semua itu salah. Jaka tidak pecaya pada temannya soalnya dia takut di bohongi, dia hanya percaya kepada guru.
Gue suaka bertanya-tanya di hati apakah gue harus seneng kalau guru gag masuk kelas atau gue harus sedih karena gue gag dapet pelajaran dari guru itu.

Namun tidak semua guru bersifat seperti itu ada juga yang guru selalu mengaku salah kalu guru itu memang salah dan selalu hadir di kelas kalau tidak ada halangan.
Namun gue serih merasa jengkel kalau gurunya selalu dateng ke kelas apalagi kalau gurunya galak, pasti gue udah gag semangat di ajarnya. Tapi gue tau segalak-galak guru gag akan sampai ngebunuh muridnya sendiri.
Gue punya tiga cara menghadapi guru yang galak: cara yang ke satu kalau ada guru yang galak lempar aja tulang ke luar kelas pasti guru itu mengejar tulang itu (emangnya anjing). Cara yang ke dua kamu rayu guru yang galak itu dengan membawa pisau dan acungkan pisau itu ke mukanya dan kamu bilang “aku udah lama nih gag melihat darah“ tapi syaratnya kamu harus berwajah seram. Pasti guru itu bakal baik hati ma kamu. Cara yang terakhir kamu jagan ngebuat kesalahan yamg bikin guru itu marah dunk.


guru yang galak


Tapi ada juga guru yang baik hati dan lucu. Apa lagi guru yang senang dengan humor, pasti kalau guru itu mengajar selalu di selipakan humor-humor yang lucu sehingga kita tertawa seperti orang yang baru melihat kartun spongebob. Sehingga kita tidak bosan belajarnya.
Tapi seburuk apapun guru kita, kita harus menghormati guru itu karena guru adalah orang yang mengajari kita banyak ilmu kepada kita (bukan ilmu sihir), yang berguna di masa depan. So, hormatilah guru seperti ibu dan ayah kamu sendiri hidup.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.